Entah zaman yang memang sudah berubah, atau orang-orang Indonesia baru diperkenalkan konsep introversi. Yang jelas, introversi kini populer di negeri bobrok ini. Banyak orang Indonesia yang mengaku-ngaku dirinya introvert. Mengapa?
Jika kita googling keyword “introvert”, akan muncul banyak, BANYAK sekali situs yang membahasnya, termasuk Wikipedia. Dulu, situs semacam ini hanya ada dalam versi bahasa Inggris. Namun, saat ini, sudah banyak sekali orang Indonesia yang membahas ini, misalnya di blog, facebook, atau kaskus. Jadi, segala tentang introversi ini sekarang sangat populer. Dampaknya, banyak orang yang terpengaruh dan latah sehingga akhirnya ikut-ikutan sok introvert. Padahal, mereka sama sekali bukan introvert. Mungkin mereka memikirkan hal-hal dangkal semacam ini:
- Jadi seorang introvert itu keren karena istilah “introvert” itu saja sudah keren.
- Seorang introvert itu “lone wolf”, penyendiri yang cool.
- Banyak tokoh terkenal, misalnya Einstein dan Michael Jackson, ternyata adalah seorang introvert dan mereka ingin seperti tokoh-tokoh terkenal itu.
- Seorang introvert itu pemalu.
- Seorang introvert itu langka dan beda dengan yang lain.
Sekarang, kita akan coba meluruskan sedikit pemikiran-pemikiran jijik itu.
1. Jadi seorang introvert itu keren
Apanya yang keren? Seorang introvert asli akan selalu berusaha tampil extrovert. Sebisa mungkin, ia ingin selalu dianggap gaul dan supel, tetapi selalu gagal. Seorang introvert asli tidak akan membanggakan introversinya. Introversi itu seperti kutukan yang sama sekali tidak keren. Istilah introvert juga hanya akan terdengar keren bagi telinga-telinga dogol yang tidak mengerti etimologi.2. Seorang introvert itu penyendiri yang cool
3. Banyak tokoh terkenal, misalnya Einstein, Mahatma Gandhi, dan Michael Jackson, ternyata adalah seorang introvert dan mereka ingin seperti tokoh-tokoh terkenal itu
4. Seorang introvert itu pemalu
5. Seorang introvert itu langka dan beda dengan yang lain
Salah besar. Populasi orang introvert sangat banyak, namun biasanya tersebar di berbagai komunitas. Dalam satu komunitas, biasanya selalu terdapat satu atau dua orang yang introvert.
Lalu, tentang “beda dengan yang lain”, seorang introvert sejati sangat tidak mau disebut seperti itu. Dia ingin dianggap “normal” dan sama seperti orang-orang secara umum, meski pada kenyataannya, lingkungan pasti dan selalu men-judge dia sebagai pribadi aneh.
Nah, para latahers yang jumlahnya sudah sangat mengkhawatirkan, just be yourself. Lalu, bagi para introvert asli, baik yang sadar maupun tidak, just be yourself, too. Seorang introvert tidak akan bisa dijadikan extrovert, dan seorang extrovert pun tidak bisa sok jadi introvert. Dunia ini diciptakan penuh dengan keseimbangan. Tuhan Mahaadil. Jadi, jalanilah peran masing-masing.
If I’m quiet: I’m not mad. I’m not depressed.
I’m just tired and just have to NOT talking to anyone in order to recharge.